Panjat
tebing (bahasa
Inggris: rock climbing) merupakan salah satu dari sekian banyak olahraga alam
bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa
dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan
teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing
dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan
mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.
Tolak Peluru adalah olahraga atletik yang berbentuk gerakan menolak
atau mendorong suatu peluru yang
terbuat dari logam dan
dilakukan dari bahu dengan
satu tangan untuk
mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai
tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak bukan dilempar, tetapi
ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di
pangkal bahu.
B. Sejarah Perkembangan
Dalam sejarah perkembanganya lebih dari 2.000 tahun yang
lalu olahraga ini
sangat digemari oleh kaum laki-laki Britania
atau Inggris untuk
menguji kekuatanya dengan melempar peluru dari batu bukan terbuat dari besi seperti sekarang ini.[2] Pada zaman
pertengahan mulai ada perlombaan melempar pelurumeriam yang termasuk senjata
mematikan pada masa itu dengan jarak sejauh mungkin.[3] Kejuaraan
amatir tolak peluru pertama diperlombakan pada tahun 1866. Pada tahun 1896
yaitu pada saat Olimpiade Athena.[2] Kompetisi
tolak peluru direkam pada awal abad ke-19 di Skotlandia yang
merupakan bagian Kejuaraan Amatir Inggris mulai tahun 1866.
Tolak peluru adalah acara Olimpiade modern asli, dengan kemenangan Robert Garrett dari Amerika di Olimpiade Athena pada tahun
1896. Salah satu pukulan hebat di awal Olimpiade, American Ralph Rose memenangkan medaliemas pada tahun 1904 dan 1908.[2] Pada tahun
1950 olahraga tolak peluru mengalami kemajuan besar, saat Parry O'Brien memulai tolakan membelakangi sektor lapangan.
Selanjutnya metode ini dikenal sebagai metode O'Brien atau teknik membelakangi.
C. Properti
Peluru
peluru
Peluru yang digunakan adalah peluru yang digunakan harus
terbuat dari besi utuh keras (solid iron), kuningan atau logam lain yang tidak lebih lunak
dari pada kuningan atau kulit suatu bahan metal yang keras dan diisi
dengan timah atau bahan
lain. Peluru ini harus berbentuk bulat bola dengan permukaan yang halus
licin. Untuk bisa halus licin tinggi rata-rata permukaan harus tidak
kurang dari 1.6 µm atau mikrometer, yaitu
suatu tingkat kekasaran N7 atau kurang. Berat peluru yang digunakan untuk putri
3 kg dan 4 kg. Berat peluru untuk putra 5 kg, 6 kg dan 7 kg.
Lapangan
lapangan
Diameter lingkaran tolak
peluru adalah 2,135 m dengan panjang balok penahan 1,22 m. Sektor lemparan
membentuk sudut 45 derajat dari titik tengah lingkaran tolak pelempar atau
penolak peluru tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah dan ke luar dalam posisi
berdiri melalui lingkaran bagian belakang.
D. Teknik
Jari-jari agak renggang. Jari kelingking ditekuk berada di samping peluru, sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser di tempatnya. Untuk menggunakan cara ini penolak peluru harus memiliki jari-jari yang kuat dan panjang.
Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasanya pegangan ini untuk orang yang berjari kuat dan panjang dan biasa dipakai oleh para juara.
Bagi mereka yang mempunyai tangan kecil dan jari-jarinya pendek, jari-jari agak ranggang, ibu jari berada disamping dan jari kelingking berada di belakang peluru.
Tolak peluru gaya ortodoks (menyamping) dilakukan dengan gerakan awalan dengan cara berdiri menyamping dari sektor tolakan yang berada di sebelah kiri (berada disebelah kanan bagi yang kidal), peluru dipegang dan diletakkan di atas bahu kanan dan menempel di bawah telinga (di atas bahu kiri bagi yang kidal), lutut kaki kanan ditekuk dan kaki kiri diluruskan ke depan, berat badan berada pada kaki kanan, dan tangan kiri diangkat dan ditekuk di depan atas wajah untuk menjaga keseimbangan. Gerakan pelaksanaan dimulai dengan kaki kiri diangkat kemudian berpijak disebelah kaki kanan sebanyak 3 kali, kaki kiri digeser kedepan dengan cepat yang diikuti oleh kaki kanan, badan diputar sedikit ke sebelah kiri sehingga badan menghadap ke arah tolakan, pandangan kedepan atas, kemudian peluru ditolakkan dengan sudut 45º atau membentuk parabola. Gerakan akhiran dilakukan dengan cara kaki kanan diangkat pendek ke depan bersamaan dengan dilakukan tolakan, kaki kiri dipindah ke belakang lurus, pandangan mengikuti arah gerakan peluru dan kaki maupun tubuh lainnya tidak boleh melewati garis atau sektor lapangan.
E. Sikap badan pada waktu akan melakukan menolak peluru
Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki
kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sidikit
agak serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak
condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak),
tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke
atas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan,
pandangan diarahkan ke arah tolakan.
F. Cara menolakkan peluru
Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke
belakang (ke samping kiri), pinggul, pinggang serta perut didorong agak ke depan ke atas
hingga dada menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak
ditengadahkan, pandangan ke arah tolakan. Pada saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan,
secepatnya peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah
tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan
melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan (kalau menolak dengan tangan
kanan, sedangkan dengan tangan kiri dengan sebaliknya).
G. Sikap badan setelah melakukan menolakkan peluru
Sikap akhir menolak peluru merupakan salah satu faktor
yang menentukan sah tidaknya tolakan yang dilakukan.
H. Cara mengambil awalan
Di dalam perlombaan tolak peluru, tolakan selalu
menggunakan awalan guna mendapatkan kekuatan tolakan secara maksimal. Awalan
dalam tolak peluru sangat penting yaitu untuk memadukan antara gerak awal dalam
mengambil sikap menolak serta dilanjutkan dengan sikap menolak. Pada waktu akan
melakukan tolakan, kaki yang depan (kaki kiri) digerakkan ke depan kebelakang,
atau diputar guna mendapatkan keseimbangan yang sempurna. Bersamaan dengan
menolakkan kaki kanan ke depan ke arah tolakan, kaki kiri digerakkan ke depan
agak ke samping kiri lurus hingga menyentuh balok panahan. Usahakan badan agak
rendah dengan lutut kaki
kanan agak dibengkokkan. Pada saat kaki kiri menyentuh balok penahan, secepat mungkin badan
diputar ke arah tolakan, bersama dengan pinggul, pinggang dan perut didorong ke depan hingga badan
menghadap arah tolakan. Secepat mungkin peluru ditolakkan sekuat-kuatnya ke
depan atas dengan bantuan menggerakkan seluruh tenaga badan.
Renang adalah gerakan berpindah tempat
secara teratur di air dengan cepat menggunakan tangan dan kaki. Gaya
renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya
kupu-kupu, gaya
punggung dan gaya dada.
Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak
lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan
pemenang semifinal maju ke babak final.
Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar
perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang
setelah meniru renang gaya bebassuku
Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan
renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki
gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting
seperti renang gaya samping.
Di Hindia Belanda,
Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan
Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan
Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang
antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut
juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.
Pada 1936,
perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter
gaya bebas di kolam renang CihampelasBandung. Pet
Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan
Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret1951, dan
sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang
Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade
Helsinki 1952.
C. Fasilitas dan
peralatan
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m
sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran
Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam
minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit
6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum
di bagian lainnya adalah 1,0 m.
D. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling
sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan
terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama
panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran
kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung
pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali
lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7,
dan kuning untuk lintasan
4 dan 5.
Perenang ditempatkan di lintasan berdasarkan catatan
waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil,
perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan,
perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6
lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara
berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
E. Macam-macam gaya renang
1 Renang gaya bebas
2 Renang gaya dada
3 Renang gaya punggung
4 Renang gaya kupu-kupu
F. Nomor
perlombaan
Perlombaan
renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor
renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50
m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
Sepak Takraw adalah jenis olahraga campuran
dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan
ganda bulu
tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan.
Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships,
yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand. Permainan ini berasal
dari Asia Tenggara. Di Indonesia dan Malaysia, sepak takraw dikenal
sebagai Sepak Raga.
Bola terbuat dari anyaman rotan dan
pemain berdiri membentuk lingkaran.
B. Sejarah
Sejarah sepak takraw diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh
orang Tiongkok yang
terinspirasi dari permainan tradisional, cuju. Permainan
sejenis ini di Myanmar disebut dengan permainan chinlone,
permainan tradisional yang berumur 1500 tahun.
Catatan tentang sepak raga juga terdapat dalam sejarah
Melayu dan telah dimainkan semenjak Zaman Kesultanan
Melayu Melaka lagi. Dalam Sulalatus
Salatin ada diceritakan mengenai Raja Muhammad, putra Sultan Mansor
Shah Muhammad, yang tertanggal tanjaknya akibat terkena bola raga tendangan Tun
Besar. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar
Shah (1459—1477), seorang putranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri
karena membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak
raga.
Di Thailand (dahulu Siam), ada bukti bahwa orang Thailand
telah memainkan Sepak Takraw sejak masa Kerajaan Ayutthaya.
Di Indonesia, Sepak Takraw juga dikenal sebagai Sepak Raga dalam
berbagai bahasa daerah di Indonesia. Di Sulawesi, permainan sepak takraw Bugis
disebut "Raga" (pemainnya disebut "Pa'Raga"). Dengan
beberapa pria membuat lingkaran dalam kelompok, dan bermain melempar bola dari
satu orang ke yang lain dengan menggunakan kakinya saja. Raga juga dimainkan
dengan memperagakan beberapa trik, seperti menendang bola dan meletakkannya di
kepala pemain dengan tengkolok bugis.
Pada sekitar tahun 1940-an hal ini berubah dengan
menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Laos disebut dengan maradong, dan di Thailand disebut
dengan takraw.
C. Peraturan
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan
sebagai berikut.
Pemain
tidak boleh menyentuh bola dengan tangan.
Pemain atau
tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut.
Posisi
pemain bertahan tidak diputar.
Angka
kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka
20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas
akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
Apabila
masing-masing regu memenangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan
dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posisi 14-14, pemenang
akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
adalah permainan olahraga yang
dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi
permainan bola
voli pantai yang masing-masing timnya hanya memiliki dua orang
pemain. Olahraga ini dinaungi FIVB (Fédération
Internationale de Volleyball) sebagai induk organisasi internasional.
Sedangkan di Indonesia, olahraga bola Voli dinaungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh
Indonesia).
B. Sarana dan prasarana permainan
lapangan bola voli
- Lapangan permainan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18
meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis
tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 meter.
- Bola
Regulasi FIVB menyatakan bahwa bola harus bulat, memiliki
keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, terbuat dari kulit asli atau sintetis
dengan sebuah bola dalam yang terbuat dari karet atau sejenisnya, dengan berat
260 hingga 280 gram.
Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30
hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
- Net
Panjang 9,5 sampai 10 meter, tinggi net putra 2,43 meter
dan 2,24 meter untuk net putri. Lebarnya 1 meter (39,4 in).
C. Cara permainan
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing
terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih
dahulu.
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero,
dan defender (pemain bertahan). Tosser atau
pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada
rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas
untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah
pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola
ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk
menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima,
terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur
jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia
perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam
sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan
ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu
babak.
Panahan adalah salah satu olahraga yang dilakukan pemanah dengan cara menembakkan anak panah dengan bantuan busur untuk mencapai target atau sasaran tembak pada jarak yang sudah ditentukan.
B. Sejarah Panahan
Bukti tertua tentang busur dan anak panah berasal dari situs-situs di Afrika Selatan seperti Gua Sibudu, di mana sisa-sisa ujung anak panah dari tulang dan batu ditemukan dan diperkirakan berasal dari sekitar 72.000 hingga 60.000 tahun yang lalu. Berdasarkan bukti tidak langsung, busur juga tampaknya muncul atau muncul kembali di Eurasia, dekat dengan peralihan dari Paleolitikum Atas ke Mesolitikum.
Panahan sangat berkembang di Asia. Istilah Sanskerta untuk panahan, dhanurvidya, kemudian mengacu pada seni bela diri secara umum.
C. Teknik dasar Panahan
1. Posisi Berdiri
Berdiri dengan lebar kaki setara dengan bahu sementara badanmu harus tegak. Lakukan dengan rileks dan nyaman jangan tegang.
2. Pasangkan Anak panah
Pasangkan nock dengan cara mengaitkannya pada senar busur sampai mendapatkan tegangan yang pas
3. Lakukan Tarikan
Tarik dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis agar tumpuannya makin maksimal. Kemudian posisi string berada di bagian ruas pertama.
4. Lakukan Bidikan
Arahkan ke target
5. Melepaskan Anak Panah
Rilekskan semua jari yang terlibat, Dengan begitu senar bakalan terlepas sendiri tanpa ada paksaan di dalamnya. Posisi harus sama dengan kondisi badan diam tanpa gerakan.
Olahraga kasti adalah permainan tradisional yang populer di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan pelajar. Permainan ini melibatkan dua tim yang bertanding untuk memperoleh poin dengan cara memukul bola dan berlari mengelilingi lapangan. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang olahraga kasti:
Tujuan Permainan
Tujuan utama permainan kasti adalah memukul bola dan berlari mengelilingi lapangan untuk mencetak poin.
Setiap tim akan bergantian menjadi pemukul dan penjaga. Tim yang berhasil mendapatkan poin lebih banyak selama permainan akan keluar sebagai pemenang.
Jumlah Pemain
Olahraga kasti biasanya dimainkan oleh dua tim, dengan setiap tim terdiri dari 7 hingga 10 pemain.
Setiap tim memiliki giliran untuk menjadi pemukul dan penjaga.
Aturan Dasar Permainan
Pemain yang menjadi pemukul akan mencoba memukul bola yang dilemparkan oleh penjaga.
Setelah bola dipukul, pemukul harus berlari mengelilingi lapangan untuk kembali ke titik aman. Sementara itu, tim penjaga akan berusaha menangkap bola atau menyentuh pemukul dengan bola untuk menghindari pemukul kembali ke titik aman.
Jika bola tertangkap atau pemukul disentuh dengan bola sebelum kembali ke titik aman, giliran pemukul selesai.
Keuntungan Bermain KastI
Meningkatkan kebugaran: Bermain kasti membantu meningkatkan kebugaran tubuh, terutama dalam hal kecepatan berlari dan daya tahan fisik.
Melatih koordinasi: Kasti juga melatih koordinasi tangan dan mata, karena pemain harus mampu memukul bola dan berlari dengan cepat.
Membangun kerja sama tim: Olahraga ini mengajarkan pentingnya kerja sama antar anggota tim untuk meraih kemenangan.
Mengembangkan keterampilan strategi: Pemain juga diajarkan untuk berpikir cepat dan menyusun strategi dalam permainan.
Peralatan yang Dibutuhkan
Bola kasti yang digunakan berukuran sedang dan terbuat dari bahan karet atau plastik.
Sebuah bat (pemukul) digunakan oleh pemain pemukul untuk memukul bola.
Lapangan yang cukup luas diperlukan untuk permainan, dengan area untuk berlari mengelilingi lapangan.
contoh bentuk lapangan kasti
detik.com
Variasi Permainan
Meskipun aturan dasar kasti tetap sama, terdapat variasi permainan kasti yang disesuaikan dengan jumlah pemain, usia, atau tempat permainan.
Beberapa variasi permainan kasti dapat mencakup penggunaan area lapangan yang lebih kecil atau aturan pemukulan yang berbeda untuk meningkatkan keseruan.
Manfaat Sosial dan Psikologis
Selain manfaat fisik, olahraga kasti juga memberikan manfaat psikologis, seperti peningkatan rasa percaya diri, pengembangan disiplin diri, dan pembelajaran mengenai sportivitas.
Permainan ini juga menjadi alat yang baik untuk menjalin pertemanan dan mengajarkan pentingnya komunikasi dalam tim.
Sejarah Singkat
Olahraga kasti merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu, permainan ini sering dimainkan di sekolah-sekolah sebagai bentuk rekreasi bagi anak-anak. Kini, olahraga kasti masih menjadi salah satu permainan favorit di banyak sekolah dan acara olahraga di Indonesia.
Dengan penjelasan ini, diharapkan Anda dapat memahami lebih dalam mengenai olahraga kasti, serta manfaat yang dapat diperoleh dari bermain olahraga ini. Kasti merupakan permainan yang seru dan menantang, cocok dimainkan oleh segala usia. Selamat mencoba bermain kasti!
Haloo Teman-teman…��
Perkenalkan aku Vista Versia Putri/X-11(42).
Blog ini dibuat untuk tugas Informatika SMAN 2 Kediri dengan tema SPORT yaa.. Enjoy ������